
MEDIARETORIKA.com–Aksi penipuan terjadi di lingkungan STKIP PGRI Sumenep. Modusnya, melalui jejaring sosial media. Dalam kasus ini, pelaku mengatasnamakan pengelola kampus setempat.
Lebih jelasnya, yaitu mengaku sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Kaprodi PBSI) Suhartatik. Terdapat tiga orang mahasiswa di prodi tersebut yang menjadi korban.
Mereka adalah A (inisial), E, dan D. Ketiga mahasiswa tersebut, menjadi korban penipuan dengan modus yang sama. Pelaku menyebutkan dirinya sebagai Ketua Prodi PBSI di kampusnya.
Kepada mediaretorika.com, A mengirimkan bukti pesan WhatsApp dari modus penipuan itu. Diketahui, nomor telepon pelaku adalah 082239302157. Untuk melancarkan aksinya, pelaku mengaku dalam keadaan terdesak dan membutuhkan uang.
“Saya ditelepon dan di chat melalui WhatsApp, oleh orang yang mengaku Kaprodi,” ungkap A.
Karena tidak sadar sedang ditipu, A langsung percaya begitu saja. Nahasnya, dia mengirimkan uang sesuai permintaan pelaku. Bahkan, pengiriman uang yang dilakukan A, tidak sekadar berlangsung satu kali.
Pertama, A mengirimkan uang sebesar Rp 100 ribu. Tidak lama dari itu, transfer keduakalinya kembali dilakukan dengan nominal yang sama, Rp 100 ribu. Sedangkan, untuk yang terakhir, jumlahnya cukup besar. Yaitu Rp 400 ribu.
Atas aksi jahat tersebut, masing-masing korban dikabarkan mengalami kerugian sebesar Rp 600 ribu. Dengan begitu, total kerugian dari ketiga korban mencapai Rp 1,8 juta.
Media ini mengkonfirmasi langsung Ketua Prodi PBSI STKIP PGRI Sumenep Suhartatik. Dia mengaku, sudah sering mengingatkan mahasiswa untuk lebih waspada.
Perempuan berkacamata itu mengimbau, agar mahasiswa tidak gampang percaya. Terutama, kepada orang dengan nomor telepon yang tidak dikenal.
“Saya juga kasihan. Kok bisa teman-teman masih percaya hal begituan,” pungkasnya.
Reporter: Zubairi
Editor: Iqbal











