
MEDIARETORIKA.com–Kepala Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas PGRI (UPI) Sumenep, Iwan Kuswandi, belum memberikan klarifikasi mengenai kabar dosen yang mengharuskan mahasiswa mempublikasikan artikel di jurnal Sinta 4.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sejumlah mahasiswa semester 7 mengaku keberatan atas syarat kelulusan berupa publikasi artikel di jurnal Sinta 4 pada mata kuliah Pengantar Ilmu Perpustakaan. Dosen pengampu mata kuliah terkait mengatakan, kebijakan tersebut didasarkan pada arahan Kaprodi PGSD.
Saat dimintai tanggapan tentang dugaan instruksi itu, Iwan menyarankan pewarta untuk terlebih dahulu membaca LAMDIK 2.0 sebelum dirinya memberikan penjelasan lebih lanjut.
“Saya masih menyuruh membaca itu ya (LAMDIK 2.0). Saya belum memberikan jawaban, saya nyuruh atau tidak,” ungkapnya.
Ia kemudian menambahkan pertanyaan retoris yang menyinggung logika jika kebijakan tersebut benar adanya.
“Kalau saya mewajibkan, berarti semua dosen akan mewajibkan. Logikanya seperti itu,” tegasnya.
Baca Juga: Klaim Kepala SDM soal Publikasi Perekrutan Dosen UPI Sumenep Tak Terbukti di Lapangan
Berdasarkan data yang dihimpun MEDIATERORIKA.com, mahasiswa angkatan 2024 (semester 3) Prodi PGSD mengaku belum mendapatkan tugas publikasi artikel pada Tahun Ajaran 2025–2026 Semester Ganjil.
Sedangkan pada angkatan 2023 (semester 5), tidak ada tugas publikasi di kelas C, sedangkan di kelas A, terdapat tugas publikasi artikel, tetapi tidak ada ketentuan yang mewajibkan harus di publikasikan di Sinta 4. Berbeda dengan itu, kelas E mengaku memiliki tugas publikasi artikel dengan ketentuan minimal di Sinta 4, lebih tepatnya, pada mata kuliah Apresiasi Sastra Anak.
Berbeda dengan dua angkatan sebelumnya, tujuh dari delapan kelas pada angkatan 2022 (semester 7) menyatakan mendapat tugas publikasi artikel di jurnal bereputasi Sinta 4. Tugas itu ada pada mata kuliah Pengantar Ilmu Perpustakaan.
Di lan sisi, salah satu mahasiswa mengaku bingung dengan polemik yang terjadi. Menurut pengakuannya, dosen pengampu sebelumnya menyebut tugas publikasi di Sinta 4 merupakan arahan Kaprodi, namun kini justru muncul pernyataan lain.
“Agak bingung, siapa yang bisa dipercaya,” ucap mahasiswa dari salah satu kelas yanh mendapatkan tugas publikasi itu.
Reporter: Dita/Eka
Editor: Mifta











