Budaya Lokal Sumenep Dikupas dalam Sarasehan Budaya HMP PBSI FKIP UPI Sumenep

0
136
DOKUMENTASI: Para pemateri, panitia, dan peserta Sarasehan Budaya HMP PBSI FKIP UPI Sumenep berfoto bersama usai kegiatan yang digelar di Aula Lantqi III kampus setempat, Jumat (01/11/25).

MEDIARETORIKA.com–Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas PGRI (UPI) Sumenep menggelar Sarasehan Budaya sebagai rangkaian kegiatan Bulan Bahasa Nasional (BBN) 2025. Kegiatan yang menghadirkan empat pemateri profesional tersebut berlangsung pada Jumat (01/11/25) di Aula Lantai III kampus setempat.

Empat pembicara yang dihadirkan berasal dari latar belakang beragam, yakni Suhartatik (Wakil Rektor I UPI Sumenep), Ika Arista (empu keris wanita), Helmy (kolektor keris), dan Dedi Eko Riyadi (dosen STAI M Tarate).

Dengan mengusung tema “Keris dalam Diskursus Akademik: Dari Artefak Historis ke Objek Kajian Multidisipliner”, kegiatan ini menghadirkan diskusi mendalam tentang nilai budaya serta pentingnya pelestarian warisan lokal Sumenep, khususnya keris sebagai ikon identitas daerah.

Ketua HMP PBSI, Indra Arif Kurniawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum untuk mengenalkan kembali budaya lokal kepada kalangan mahasiswa.

“Keris bukan hanya milik pejabat atau kolektor, tetapi juga dapat dipahami oleh kalangan akademik sebagai bagian dari kekayaan budaya kita,” ujarnya.

Sementara itu, Anwarul Mufid, selaku Ketua Panitia BBN 2025, menambahkan bahwa tema kegiatan ini diharapkan mampu menjadi inspirasi baru bagi mahasiswa dalam mengembangkan ide penelitian maupun penulisan skripsi.

“Selain menambah wawasan, kegiatan ini juga bisa menjadi inspirasi untuk ide penelitian atau skripsi mahasiswa,” ungkapnya.

Antusiasme peserta turut mewarnai jalannya kegiatan. Salah satu peserta, Moh. Mufdlilurrasyad, mengaku senang dapat mengenal lebih dekat budaya keris dan berharap kegiatan serupa terus diselenggarakan dengan tema kebudayaan lainnya.

“Acara ini bagus karena dapat mengingatkan kita pada budaya yang mulai dilupakan. Saya berharap ke depan HMP bisa mengadakan kegiatan serupa dengan tema kebudayaan lainnya,” tuturnya.

Reporter: Thariq

Facebook Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here