MEDIARETORIKA.com–Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Sumenep sempat menggelar konsolidasi untuk menyoal dugaan penipuan publikasi jurnal yang melibatkan oknum dosen kampus berinisial AHP.
Konsolidasi itu dihadiri oleh sejumlah pengurus BEM serta punggawa ormawa yang bertempat di Historia Cafe pada Kamis (31/07/25) lalu. Dalam forum itu, BEM menehaskan desakan agar AHP dikeluarkan dari kampus karena dinilai mencoreng marwah akademik.
Namun, rencana aksi lanjutan tidak jadi dilakukan. Sebab, AHP secara resmi mengundurkan diri dari kampus sehari setelah konsolidasi itu digelar, tepatnya pada Jumat (01/08/25), berita selengkapnya.
Atas mundurnya AHP, Ketua BEM STKIP PGRI Sumenep, Moh. Nurul Hidayatullah, menyatakan bahwa tujuan konsolidasi tersebut telah tercapai tanpa perlu melakukan aksi demonstrasi.
Ikuti dan aktifkan Notifikasi Saluran WhatsApp Mediaretorika.com
Ia melanjutkan, konsolidasi itu dilakukan sembari menunggu keputusan pihak kampus. Namun apabila tuntutan tersebut tidak dipenuhi, maka BEM dan seluruh mahasiswa siap untuk turun ke jalan.
“Namun, AHP telah memilih keluar dengan sendirinya. Maka dari itu, BEM telah berhasil membersihkan kampus dari perusak marwah akademik tanpa harus menguras tenaga,” imbuhnya.
Di lain sisi, salah satu mahasiswi yang hadir, Lesty Annatul Annisa’, menyampaikan bahwa kasus mafia jurnal memang perlu dikawal secara serius.
“Apabila oknum tersebut dibiarkan masih bertengger di kampus, dikhawatirkan semakin banyak korban,” ucapnya.
Lesty, sapaan akrabnya, juga mengatakan jika keputusan AHP untuk mengundurkan diri dari kampus dinilai sudah tepat.
“Pengunduran diri memang seharusnya dilakukan olehnya (AHP). Karena perilaku tersebut mencoreng nama baik kampus,” pungkasnya.
Reporter: Nazar
Editor: Eka
