Mahasiswa Keberatan, Dosen Sebut Kewajiban Publikasi Sinta 4 Arahan Kaprodi PGSD

0
320
SUASANA KAMPUS: Sejumlah mahasiswa berjalan menuju gedung perkuliahan Universitas PGRI (UPI) Sumenep (Arsip Mediaretorika.com).

MEDIARETORIKA.com–Sejumlah mahasiswa semester 7 Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas PGRI (UPI) Sumenep mempertanyakan kebijakan dari salah satu dosen pengampu mata kuliah Pengantar Ilmu Perpustakaan.

Pasalnya, untuk mendapatkan nilai pada mata kuliah tersebut, mahasiswa diwajibkan mempublikasikan artikel di jurnal bereputasi Sinta 4.

Salah satu mahasiswa yang enggan disebutkan namanya mengaku keberatan dengan kebijakan tersebut. Sebab, hal itu dinilai terlalu memberatkan, terutama dari segi biaya.

“Biaya publikasi di Sinta 4 cukup besar, yakni sekitar Rp750 ribu. Uang sebanyak itu mungkin kecil bagi dosen, tapi cukup memberatkan bagi mahasiswa,” ungkapnya, Selasa (14/10/2025).

Mahasiswa lain, sebut saja LF, juga menilai kebijakan itu tidak masuk akal. Sebab, standar tugas akhir di kampusnya hanya mewajibkan publikasi pada jurnal Sinta 6.

“Jadi ini tugasnya sudah melampaui standar tugas akhir di kampus ini,” ujarnya.

LF menjelaskan, ketentuan tersebut bermula dari keputusan dosen yang menetapkan syarat kelulusan dengan publikasi artikel di Sinta 4. Namun, menurut pengakuannya, dosen bersangkutan menyampaikan bahwa kebijakan itu merupakan arahan dari Kepala Prodi (Kaprodi) PGSD.

“Dosen itu bilang, ini atas arahan dari pihak Prodi,” tambahnya.

Saat dimintai klarifikasi, dosen tersebut membenarkan bahwa dirinya memang mendapat perintah dari Kaprodi untuk mewajibkan mahasiswa mempublikasikan artikel di Sinta 4 pada mata kuliah yang diampunya.

“Saat itu, ketika Prodi melakukan Forum Group Discussion (FGD) di Hotel Amanis, Kaprodi memerintahkan agar artikel mahasiswa harus di Sinta 4,” ungkapnya.

Ia menambahkan, saat rapat dosen kampus berlangsung, Kaprodi PGSD kembali menegaskan bahwa publikasi dari mahasiswa PGSD minimal di jurnal Sinta 4.

“Saat tiba giliran Kaprodi PGSD berbicara, beliau kembali menyampaikan bahwa PGSD minimal Sinta 4,” jelasnya.

Padahal, lanjutnya, sebelum ada arahan tersebut, dirinya tidak pernah memberi batasan kepada mahasiswa terkait tingkat Sinta jurnal publikasi.

“Kalau saya pribadi, dulu, tidak pernah mempermasalahkan artikelnya di Sinta manapun, yang penting terpublikasi,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan, untuk meminimalisir biaya publikasi yang tinggi, tugas publikasi tersebut dibuat dalam bentuk kelompok, dengan setiap kelompok terdiri atas empat orang mahasiswa.

Tidak hanya itu, dirinya berasumsi, kebijakan ini demi keperluan akreditasi Prodi.

” bisa jadi untuk akreditasi,” ungkapnya.

Sementara itu, tim redaksi telah berupaya meminta klarifikasi kepada Kaprodi PGSD UPI Sumenep, Iwan Kuswandi, terkait kebijakan tersebut. Bahkan, Iwan Kuswandi sempat meminta surat tugas wawancara yang sudah diserahkan pada Selasa (14/10/25). Namun hingga berita ini diterbitkan, wawancara yang dijadwalkan belum terlaksana karena pihak bersangkutan meminta penjadwalan ulang.

Reporter: Dita

Editor: Miftah

Facebook Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here