
MEDIARETORIKA.com-Perkuliahan tatap muka yang dilaksanakan oleh salah satu dosen STKIP PGRI Sumenep, dimasa pandemi Covid-19 mendapat respon baik dari mahasiswa dan Wakil Ketua (Waka) I Bidang akamik, sekalipun sampai saat berita ini ditulis masih belum ada keputusan pimpinan secara jelas mengenai kebijakannya.
Sehubungan dengan hal tersebut, Dr. Jamilah, M.Ag selaku Waka I Bidang Akademik menjelaskan bahwa tidak semua dosen bisa melaksanakan kuliah tatap muka, hanya saja ada kebijakan yang memperbolehkannya dengan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi.
“Ada beberapa kebijakan yang sudah kami koordinasikan dengan prodi, dan tetap mematuhi protokol kesehatan, tidak semuanya tatap muka karna perkuliahan hanya tinggal empat pertemuan,” jelasnya, (03/12).
Dirinya juga menyampaikan bahwa peraturan diperbolehkannya kuliah tatap muka masih akan dirapatkan kembali dan untuk saat ini belum bisa memberikan keterangan secara jelas.
“Hal ini masih akan dirapatkan kembali dengan pimpinan, jadi belum bisa memberi jawaban,“ tuturnya.
Selaras dengan tersebut, salah satu dosen STKIP PGRI Sumenep, yang tidak bersedia identitasnya disebutkan mengaku bahwa dirinya pernah melaksanakan kuliah tatap muka dalam satu kelas dimasa pandemi, namun hanya sekedar pengumpulan tugas.
“Kuliah tatap muka hanya kelompok, karena sekalipun masa pandemi tetap diperbolehkan asal tidak lebih dari 10 orang, dan tetap mematuhi protokol kesehatan, pernah satu kelas tapi hanya ketika menyetorkan tugas,” ungkapnya, (04/12).
Riskie Hendardi, salah satu mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) semester I, mengatakan bahwa dirinya tidak merasa keberatan dengan adanya dosen yang mengadakan kuliah tatap muka, selama hal tersebut berdampak positif
“Kalau saya pribadi tidak masalah dengan hal tersebut selama berdampak positif, dan karna kuliah online memang saya rasa sangat tidak efektif,” pungkasnya.
Reporter : Tina/Rofi