MEDIARETORIKA.com-Sejak tahun 2021 lalu, salah satu mahasiswa STKIP PGRI Sumenep dikabarkan telah magang menjadi pengelola pada bagian keuangan di kampus setempat.
Proses magang mahasiswa itu, bermula saat mahasiswa yang berinisial SF masih menjadi siswa di salah satu Sekolah Menengah Atas sederajat di Kabupaten Sumenep, ia ditugaskan untuk magang di bagian keuangan.
Kemudian setelah ia lulus dari sekolah, proses magang masih tetap berlanjut. Hingga dia menjadi mahasiswa STKIP PGRI Sumenep.
Menurut informasi yang dihimpun Mediaretorika.com SF sempat memberi tahu kepada RZ (salah satu temannya) bahwa dirinya memang telah menjadi pengelola bagian keuangan, bahkan ia mengaku tidak melamar, akan tetapi dilamar oleh pihak kampus.
“Saya tidak melamar, tapi dilamar,” ungkap FR menceritakan pengakuan dari SR (22/03/2022).
Setelah dihubungi oleh awak media melalui sambungan telepon dan panggilan Whatsapp, SR tidak memberikan tanggapan, padahal telepon selulernya menunjukkan tanda aktif dan berdering.
Menindaklanjuti hal tersebut, awak media mengklarifikasi kebenaran itu kepada Ahmad Yasid selaku Kepala Bagian SDM. Pihaknya mengaku tidak tahu apakah mahasiswa tersebut benar dilamar atau melamar. Menurutnya pengangkatan itu sudah sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ada.
Meski demikian, Yasid mengaku, mahasiswa itu belum diangkat sebagai pengelola tetap bagian keuangan, namun masih dalam status magang.
“Setelah 3 bulan baru dinilai dan dievaluasi. Jadi perpanjangan magang itu ada dua kali. Setelah itu akan diputus atau dilanjut,” jelasnya (24/03/2022).
“Kemarin mahasiswa tersebut sempat menjadi kajian juga, tetapi masih dilihat dulu perkembangan dan kinerjanya,” tambahnya.
Selain itu ia menyebutkan siapapun bisa menjadi pengelola, asalkan ada skill dan kampus membutuhkan.
“Diterima atau tidaknya bergantung pada kajian di tingkat pimpinan,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, JI, salah satu mahasiswa STKIP PGRI Sumenep menduga adanya faktor nepotisme antara pengelola dan mahasiswa tersebut. Karena menurutnya tidak mungkin kampus menerima mahasiswa menjadi pengelola tanpa ada latar belakang atau pengalaman yang kuat.
“Kalau semisalnya kampus memberikan kewenangan yang bebas seperti itu, ya mungkin di periode-periode selanjutnya saya akan menjabat sebagai Wakil Ketua (Waka) 1,” tandasnya.
Reporter: Zb/Fy