
MEDIARETORIKA.com–Lagi-lagi mahasiswa STKIP PGRI Sumenep sabet juara 1 lomba baca tulis puisi se-Jawa Timur. Namanya adalah Ulfatul Laili, mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Semester 7.
Prestasi tersebut, diraih melalui event menulis dan membaca puisi. Lebih detailnya, digelar oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (DEMA FTIK UIN KHAS) Jember. Tepatnya, pada Jumat (09/12/22) kemarin.
Sekadar informasi, event tersebut dilaksanakan dalam satu pekan. Sehingga, lomba yang diadakan DEMA FTIK UIN KHAS tidak hanya satu. Terdapat lomba-lomba lain, meliputi lomba orasi dan LKTI. Bahkan, ada lomba cabang olahraga.
Ulfatul Laili menerangkan bahwa dirinya pada awalnya mengikuti lomba tersebut secara online. Karena kata dia, pada awalnya pelaksanaan itu dilakukan secara daring.
Selain itu, semua peserta diminta untuk mengirim satu video puisi yang ditulis sendiri. Kemudian, diunggah menggunakan akun instagram masing-masing dengan ketentuan menandai penyelenggara.
“Kemudian dilakukanlah seleksi dan di ambil 5 besar,” ungkapnya (11/12/22).
Setelah lolos 5 besar, perempuan yang akrab disapa Uung, harus menulis satu puisi lagi dengan tema politik. Setelah melalui tahapan lebih lanjut, Uung dinyatakan sebagai juara pertama.
“Puisi karya sendiri dan spontan saya buat pas liat pamflet lomba tersebar. kalau puisi untuk final saya tulis semalam sebelum berangkat ke final,” katanya.
Meskipun terlihat mudah, proses yang dilalui Uung tak seperti kedengarannya. Puisi memang sudah menjadi makanan sehari-harinya. Saban hari, Uung terus mengasah kemampuan puisinya. Sehingga, dirinya sampai pada titik ini, dan meraih berbagai lomba puisi.
“Kalau proses sih setiap hari. Jadi mau tidur dan bangunpun puisi pasti yang di ingat,” katanya saat diwawancarai melalui aplikasi Whatsapp.
Tak hanya proses, perempuan yang saat ini aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Lentera, juga berdoa. Karena menurutnya, kedua bekal itulah yang mampu membawa kepada keberhasilan.
“Yang penting proses dan berdoa. Utamanya yakin, karena setiap orang punya jatah untuk mengasah bakat masing-masing,” pungkasnya.
Reporter: Nabil
Editor: Iqbal