
MEDIARETORIKA.com–Akhir-akhir ini mahasiswa STKIP PGRI Sumenep, diresahkan oleh nomer baru yang meneror mahasiswa mengatasnamakan dosen dan pengelola. Minggu, (21/04/24).
Berdasarkan informasi dari korban yang melaporkan kepada media ini, pelaku mengaku sebagai Ketua Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Suhartatik dengan modus minta nomor mahasiswa PBSI angkatan 2023.
Selain itu, ada yang mengaku sebagai dosen Tri Sukitman dengan modus mencari mahasiswa yang bisa isi pulsa.
Untuk sementara, korban yang melaporkan berjumlah 10 orang dengan rincian 7 orang dari Prodi PGSD, dan 3 orang dari Prodi PBSI.
Media ini telah mengantongi beberapa bukti yang berupa screenshot percakapan melalui aplikasi via WhatsApp.
Motif tersebut masih sama dengan kasus sebelumnya, Scammer (penipu) menyamar menjadi dosen dan meminta korban (mahasiswa) mentransfer pulsa pada nomor +62 822-9440-7865.
Salah satu korban aksi penipuan, Sukmawati, Prodi PGSD mengungkapkan, dirinya dihubungi melalu via pesan WhatsAppnya oleh nomer baru yang tidak ia kenal dengan mengaku sebagai dosen.
“Pelaku juga meminta untuk mengirim kontak teman saya, disebabkan ketidakpekaan bahwa itu penipuan, lalu saya mengirim beberapa kontak teman saya itu,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Irda Prodi PGSD salah satu korban aksi penipuan, menegaskan jika mahasiswa sangat diresahkan dengan adanya Scammer yang terus menghantui kampus Tanean Lanjhang.
Dirinya juga berharap agar pimpinan kampus dapat mengambil tindakan tegas untuk memberi efek jera pada pelaku.
“sebab, insiden ini bukan pertama kali terjadi di kampus, dan jangan sampai kasus ini rentan terjadi pada kampus tercinta kita,” tuntutnya.
Menyikapi hal tersebut Presiden Mahasiswa Noris Sabit menyatakan, modus penipuan melalui permintaan pulsa semacam ini kerap kali terjadi bahkan, sewaktu dirinya masih maba.
Modus yang dilakukan pelaku mengaku sebagai dosen ataupun pengelola kampus, yang membutuhkan bantuan darurat, namun, sebenarnya pelaku hanya ingin memanfaatkan kebaikan mahasiswa untuk mendapatkan pulsa gratis.
“Saya menilai bahwa, penipuan semacam ini sasarannya adalah mahasiswa baru, karena dinilai masih polos, dan tidak sungkan untuk membantu dosen ketika dibutuhkan, terlebih ketika ancamannya adalah nilai, ” tegasnya.
Noris sapaan akrabnya mengimbau, kepada seluruh mahasiswa agar tidak mudah terpancing tipu daya yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab, dan selalu waspada dalam setiap situasi yang terjadi di lingkungan kampus.
“Penting kiranya kita selalu waspada dan memverifikasi identitas seseorang sebelum memberikan bantuan dalam bentuk apapun.” tegasnya.
Reporter: Miftah
Editor: Zen