
MEDIARETORIKA.com–BEM STKIP PGRI Sumenep mengutuk pelecehan dan kekerasan seksual di lingkungan pendidikan Kabupaten Sumenep. Sebab, belakangan ini, terdapat banyak kasus tindak asusila yang mencederai terhadap muruah pendidikan.
Kutukan itu, dibuktikan dengan deklarasi pernyataan sikap BEM pada saat Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di depan Gedung Kesenian, pada Selasa (10/09/24).
Dalam deklarasi ini, BEM mengajak mahasiswa baru untuk terlibat aktif dalam mengawal tindak asusila di Kota Keris ini. Sebab, BEM menilai, kasus pelecehan dan kekerasan seksual harus menjadi perhatian serius. Supaya kejahatan asusila yang marak, tidak terjadi lagi di lingkungan pendidikan Kabupaten Sumenep.
Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Ketua BEM STKIP PGRI Sumenep, Noris Sabit pada saat orasi. Menurut dia, kasus tindak asusila dapat menjadi ancaman keselamatan, keamanan, kenyamanan dan kondusifitas peserta didik.
“Kejahatan asusila itu tidak boleh dibiarkan, karena masalah itu dampaknya sangat besar, karena dapat menimbulkan traumatis terhadap peserta didik,” sampainya.

Noris juga mengatakan, kasus tersebut dapat membunuh masa depan anak bangsa. Oleh sebab itu, semua mahasiswa harus bertindak tegas terhadap kasus kekerasan seksual.
“Kasus kekerasan seksual bisa terjadi di mana saja, kemarin kita banyak menemukan kasus tindak asusila di Kabupaten Sumenep. Bisa saja, di kampus ini ada potensi pelecehan dan kekerasan seksual juga,” ujarnya.
Sementara pernyataan sikap yang dideklarasikan, BEM STKIP PGRI Sumenep mengajak semua lapisan masyarakat untuk bergandengan tangan. Khususnya mahasiswa STKIP PGRI Sumenep, dalam memberantas semua pihak yang terlibat kasus kekerasan seksual terhadap peserta didik di sekolah.
Selanjutnya, BEM juga mendesak pemerintah, instansi dan lembaga yang berwenang, untuk makin memperkuat pengawasan dan kebijakan yang bisa memberikan perlindungan terhadap peserta didik.
Sementara untuk peserta didik yang sudah terlanjur menjadi korban, mahasiswa meminta adanya pendampingan khusus. Supaya dapat dilakukan pemulihan psikologis secara intensif agar tidak menimbulkan perasaan traumatis.
Selanjutnya, BEM bersama seluruh mahasiswa juga mendorong semua pihak untuk tanggap terhadap isu kekerasan seksual. Jika menemukan, diharap untuk segera melaporkan kepada pihak yang berwajib.
Selain itu, mahasiswa berkomitmen untuk selalu berjuang di garda terdepan. Khususnya, dalam mengawal tiap kasus yang mengancam kondusifitas di lingkungan pendidikan.
Reporter: Iqbal
Editor: Zain