
MEDIARETORIKA.com–Kantin Kampus STKIP PGRI Sumenep kembali dipersoalkan oleh mahasiswa baru. Sampai saat ini, Rabu (11/12/24) masih tidak terlihat tindak lanjut dari pihak yang berwenang.
Diketahui, kantin kampus setempat tercatat tidak mengalami perkembangan dalam beberapa dekade terakhir. Bahkan, kantin tersebut dapat dikatakan mengalami kemerosotan.
Hal itu didasarkan pada UMKM yang sebelumnya bertambah hanya tersisa satu diantara mereka. Belum lagi fasilitasnya, dibongkarnya gazebo kian mempersempit akses mahasiswa untuk mendapatkan tempat duduk yang cukup di kantin tersebut.
Berkurangnya UMKM yang ada menyebabkan menu kantin menjadi kurang variatif. Banyak menu yang diinginkan mahasiswa tidak tersedia disana. Hal tersebut diutarakan oleh salah satu mahasiswa baru, Puan Herliya Nabila. Menurutnya, menu yang tersedia di kantin kurang beragam dan relatif mahal.
“Dari segi menu, ternyata tak seberagam sekolah saya dulu dan juga harga disini relatif mahal,” ungkapnya.
Sependapat dengannya, salah satu mahasiswa baru Prodi PJKR, Ifan Maqnun keluhkan hal yang sama. Dirinya bahkan membandingkan kantin kampus STKIP dengan kantin kampusnya sebelumnya.
“Kalau dikampus saya yang sebelumnya, menunya sangat beragam. Saya tidak perlu keluar kampus karena saya rasa sudah lengkap,” tuturnya.
Ifan juga menambahkan, hal ini perlu ditindak lanjuti oleh pihak yang berwajib. Hal ini mengingat kampus STKIP yang akan melangkah untuk menjadi universitas.
“Sepertinya hal itu perlu segera ditindaklanjuti. Pasalnya, saya dengar kampus ini akan menjadi universitas,” imbuhnya.
Sementara itu, PPLP PT STKIP PGRI Sumenep, Abu Imam angkat suara terkait keluhan mahasiswa tentang kantin. Dirinya menjawab bahwa ia tidak tahu sebab perginya UMKM lain yang dulunya memenuhi kantin kampus.
“Mereka (UMKM) tidak bisa melanjutkan dan tiba-tiba berhenti dari kampus. Entah dari apa saya tidak mengerti juga,” tuturnya.
Abu Imam menambahkan, untuk grand desain kantin kedepan ia tetap welcome pada siapapun yang bersedia untuk jualan di kantin. Imbuhnya, hal ini juga telah ia serahkan kepada satuan pendidikan, mulai dari seleksi, kesepakatan, dan lain-lain melalui bagian Humas kampus setempat.
“Siapapun yang minat akan kami proses. Tahap seleksi dan lain-lain satuan pendidikan juga ikut andil didalamnya, yakni bagian Humas,” pungkasnya.
Reporter: Vicky
Editor: Ummu