
MEDIARETORIKA.com– Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kepulauan (AMK) STKIP PGRI Sumenep Gelar Aksi Demonstrasi. Di depan Gedung kampus setempat Pada Senin (06/01/25).
Diketahui aksi tersebut sebagai bentuk protes mahasiswa atas kinerja kepala Unit Praktek Pengalaman Lapangan (UPPL) STKIP PGRI Sumenep. Sebab kinerjanya yang lalai dan tidak memahami panduan buku pedoman PPL.
Menanggapi hal tersebut, Koordinator Lapangan (Korlap) Diky Alamsyah menyampaikan, bahwa sebuah kebijakan yang tidak mempertimbangkan dampak yang akan terjadi itu merupakan sebuah kebobrokan.
Hal itu dibuktikan pihaknya telah berusaha secara baik-baik menghadap kepada kepala UPPL sebanyak dua kali namun belum menemukan titik terang atas segala pertanyaan yang dibawa oleh berapa mahasiswa kepulauan tersebut.
“Kami sudah menghadap kepala UPPL namun tidak menemukan jawaban yang jelas,” sampainya saat orasi.
Diky menambahkan, Mahasiswa Kepulauan juga berhak mendapatkan pelayanan sebagaimana mahasiswa pada umumnya. Dia juga menegaskan jangan hanya karena mahasiswa kepulauan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) tidak
mengantarkan mahasiswanya sampai ke Sekolah.
Bahkan, kata Diky yang menjadi DPL disekolah yang di tempati mahasiswa PPL bukan dari DPL. Namun dari guru pamong.
“Padahal sudah jelas dalam buku pedoman BAB II ayat 3 DPL adalah Dosen yang ditunjuk telah memiliki NIDN dan memiliki kualifikasi akademik minimal S2 dan telah menjadi dosen tetap STKIP PGRI Sumenep minimal 2 tahun,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua I Bidang Akademik M. Ridwan mengatakan, pihaknya berterimakasih kepada teman-teman mahasiswa kepulauan yang telah memberikan kritik dan masukannya demi perbaikan sistem kampus.
Ridwan juga menjelaskan, akan segera mengevaluasi kinerja akademik dan UPPL untuk tetap adil melakukan kebijakan terhadap mahasiswa daratan dan kepulauan.
“Kami atas nama pimpinan akan segera menindak lanjuti segala bentuk kebijakan yang dinilai tak sesuai harapan mahasiswa,” tegasnya.
Tidak hanya itu, Ketua STKIP PGRI Sumenep, Asmoni mengungkapkan bahwa segala tuntutan mahasiswa kepulauan akan segera ditindaklanjuti sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
“Tidak ada diskriminasi antara mahasiswa kepulauan dan daratan semuanya sama satu almamater kampus STKIP,” pungkasnya.
Reporter : Zen
Editor : Viki