Luka yang Tersirat

0
123
Ilustrasi: Siluet perempuan menatap senja (Sumber: Pinterest/Gohar_7).

Nama Penulis: Sinta S

***

Tajamnya Sebuah Pisah

Ribuan pisau menusuk relung hati
Securik luka yang lama terpendam
Luka yang tertutup oleh senyuman
Kini hadir berlomba-lomba hancurkan kalbu

Tidak ada suara tapi ini terlalu berisik
Seakan-akan ingin semuanya mati
Ingatan demi ingatan muncul melukai jiwa
Seperti burung yang kehilangan kedua sayapnya

Tetes demi tetes air mata mengalir basahi pipi
Seakan tidak sanggup tertahan sekian lama
Kebencian seakan merajalelah saat ingatan itu muncul
Namun harus tertantanam bersama luka yang pahit

Ingin pergi namun jiwa ini tak mampu untuk melawan
Sosok yang setiap hari memberi penerang dalam jiwa
Nyatanya memberi ribuan anak panah yang tajam
Menusuk seakan-akan tak ingin lepas dari jiwa ini

Giligentinting, 12 April 2025

 

Dibalik Senyum Tersirat Luka

Seorang perempuan yang selalu terlihat baik
Memberi senyuman yang sangat manis
Seakan-akan tidak ada beban pada dirinya
Hari-harinya ia lalui dengan sangat tenang

Perempuan dengan wajah yang terlihat ceria
Dengan canda tawa yang ditunjukan pada dunia
Namun siapa sangka perempuan yang terlihat ceria
Ternyata menyimpan banyaknya luka yang mendalam

Tawa yang selalu ia tunjukkan bahwa dia baik baik saja
Nyatanya menyimpan sebuah kepedihan yang dalam
Luka yang tak ingin semua orang tau akan rasanya
Kesunyian adalah tempat yang selalu menemaninya

Tak ada tempat untuk dia bercerita keluh kesahnya
Seakan-akan dia hidup hanya untuk menjalani takdirnya
Sebuah cacian yang dia dapat setiap saat setiap detik
Hanya lewat sebuah doa dia menceritakan keluh kesahnya

Rumah yang dia anggap akan menemani masanya
Ternyata memberi ribuan luka yang sangat dalam
Tak ada lentara yang menyinari hidup nya hanya
Sebuah kehampaan yang dia dapat dari rumah itu

Giligenting, 12 April 2025

 

Luka tertanam

Bersandar di bawah cakrawala
Di antara dinginnya angin malam
Meratapi luka yang tertanam jauhhh
Tertahan oleh keadaan yang ada

Sepi adalah temen yang sangat tepat
Titisan air mata hanya bisa mengalir
Mengalah adalah solusi yang terakhir
Melawan hanya akan menjadi boomerang

Hanya bisa terlihat seperti boneka mati
Yang tergerak jika ada yang memainkan
Mengaduh? Tidak ada tempat pengaduan
Hanya diam dalam sayatan luka yang dalam

Terlihat terang di antara cahaya bintang
Hanya untuk menutupi akan kecacatan yang ada
Ingin pergi namun tidak ada tempat untuk singgah
Malangnya hidup seorang gadis dengan seribu luka

Giligenting, 04 Agustus 2025

Facebook Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here