Hadirkan Konsep Baru, Anggota LPM Retorika Merasa Terfasilitasi

0
528
Bimbingan Reporter Berita Udara Bersama Farida Presenter RRI Sumenep, di kantor RRI pada Kamis (03/12)

MEDIARETORIKA.com-Guna memfasilitasi bakat dan minat anggota baru Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Retorika STKIP PGRI Sumenep, pengurus lngsungkan kajian rutin dengan memetakkan anggota sesuai dengan bakat dan minantnya, Kamis (03/12).

Bagi anggota yang minatnya dibagian design dan layout dipandu langsung oleh Hasan Bashri, dan untuk bagian kepenulisan yang didalamnya meliputi pemberitaan, fiksi, dan non-fiksi dikoordinatori oleh Faruq Hidayat. Sedangkan, bagi anggota yang berminat dibagian reporter berita udara didampingi langsung oleh Farida selaku presenter Radio Republik Indonesia (RRI) Sumenep.

Menurut Gusti, salah satu anggota baru yang mendalami minatnya dibagian pemberitaan menyampaikan bahwa kajian rutin minggu ini dirasa sangat efektif dengan konsep yang dipetakkan sesuai dengan minat dan bakat anggota.

“Saya rasa sangat efektif, karena anggota nantinya tidak jenuh disetiap minggunya mau job apa, tinggal pilih sesuai kemampuannya,” ungkapnya

Selaras dengan hal tersebut Akhidatul Avida, anggota baru yang berminat dibagian presenter juga angkat bicara, bahwa pemetakan sesuai bakat dan minat dirasa sangat efektif.

“Menurut saya lebih efektif seperti tadi, soalnya yang mengisi formulir bakat minat adalah kita sendiri, otomatis tanpa paksaan. Oleh karena itu seharusnya kita enjoy dengan pilihan kita, dan kalau pendapat pribadi saya, saya enjoy banget dan ini efektif sekali” tuturnya, saat diwawancarai.

Tidak jauh berbeda dari kedua narasumber diatas, Ahmad Shahibul Wafa anggota baru LPM Retorika yang berminat dibagian design menyampaikan bahwa agenda tersebut dapat memaksimalkan materi untuk diterima oleh peserta.

“Kalau menurut saya itu sangat bagus karena bisa memaksimalkan penerimaan materi bagi anggota LPM yang meminati di bagiannya” tuturnya.

Konsep demikian memang sengaja dipilih untuk mengkodusifkan peserta sesuai minat dan bakatnya masing-masing, mengingat tidak semua peserta menyukai kepenulisan dan sebagai jurnalis tidak hanya dituntut untuk menghasilkan dan menyebar informasi berbentuk tulisan.

“Kami sengaja memilih konsep ini, karena tidak semuanya suka menulis dan jurnalis bukan hanya dituntut menyampaikan informasi melalui tulisan” ungkap Faruq Hidayat selaku pengurus bagian Kajian dan Pengembangan Intelektual.

Reporter : Bukhari/Nabil

Facebook Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here