MEDIARETORIKA.com-STKIP PGRI Sumenep, menjadi penerima beasiswa program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah terbanyak di Madura, pada tahun ajaran 2020-2021.
Pendaftar beasiswa tersebut yang telah dinyatakan lolos berjumlah 518, dengan rincian penerima gelombang pertama sejumlah 191 mahasiswa. Sedangkan untuk gelombang kedua berjumlah 327.
Namun diantara penerima beasiswa tersebut, ada beberapa mahasiswa yang bermasalah. Untuk gelombang pertama terdapat 26 mahasiswa, 12 diantaranya sudah terurus dan 14 lainnya belum juga terurus sampai berita ini ditulis.
“Terdapat 26 mahasiswa penerima KIP Kuliah yang bermasalah di gelombang pertama, 12 mahasiswa sudah mengurus, dan 14 mahasiswa masih belum mengurus,” tutur Saniman selaku staf Kemahasiswaan (15/12).
Untuk penerima gelombang kedua berjumlah 327, dengan rincian 253 telah mendapatkan rekening dan siap menunggu pencairan, sedang sisanya sejumlah 71 mahasiswa masih bermasalah namun juga telah dinyatakan lolos, dengan catatan segala kekurangan berkasnya segera dipenuhi.

Moh. Fauzi, M.Pd, selaku Wakil Ketua (Waka) III Bidang Kemahasiswaan menegaskan bahwa batas akhir pemberkasan bagi gelombang pertama yang bermasalah sampai tanggal 17 Desember 2020.
“Jika hingga tanggal 17 Desember 2020 ternyata mereka belum melengkapi, maka mereka harus siap menerima konsekuensi kalau tidak diusulkan. Bukan kami tidak mau mengusulkan, tetapi karena memang dirinya sendiri tidak menyelasaikan sesuai waktu yang telah ditentukan, dan itu sudah ketentuan sistem,” tegasnya.
Selain itu dirinya juga mengatakan bahwa untuk tahun ini STKIP PGRI Sumenep, menjadi penerima beasiswa KIP Kuliah terbanyak diantara kampus lain di Madura.
“STKIP PGRI Sumenep adalah penerima beasiswa KIP terbanyak di Madura,” imbuhnya.
Menyikapi hal itu, Suhartatik selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) menyampaikan bahwa dirinya sudah mengambil tindakan dengan menyebar luaskan informasi itu di grup milik Prodi.
“Kami sudah menginfokan di grup prodi. Selain itu kami juga meminta bantuan teman-teman yang kenal dengan mahasiswa yang bermasalah KIP kuliahnya, agar membantu kami menginformasikan” jelasnya.
Senada dengan hal di atas, Badruttamam mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling (BK) Smester I, yang merupakan penerima bermasalah, mengaku bahwa dirinya telah menyelesaikan pemberkasan dari awal mendaftar di STKIP, hanya saja bermasalah di Nomor Induk Keluarga (NIK)
“Untuk persyaratan KIP, saya sudah semua, bahkan sudah dari dulu segala pemberkasan sudah saya lengkapi. Tapi mungkin permasalahannya di NIK,” jelasnya.
Setelah dikonfirmasi, ternyata dirinya baru mengetahui bahwa batas akhir pemberkasan hingga tanggal 17 Desember 2020.
“Saya baru tahu infonya hari ini, terkait terakhir pemberkasan KIP kuliah. Insyaallah besok saya langsung ke kampus untuk ngurusi” tandasnya.
Sekedar informasi bahwa untuk pengisian formulir rekening bagi penerima beasiswa KIP Kuliah gelombang kedua akan dilaksanakan pada hari Kamis (17/12) dan seterusnya dengan cara bertahap. Sedangkan untuk hari Rabu (16/12) pihak kampus akan melakukan pengambilan formulir ke Bank Mandiri di Kota Sumenep.
Reporter : Faruq/Bsr