MEDIARETORIKA.com-Sumenep, Pimpinan Anak Ranting (PAR) Ansor Gapura Tengah, Melalui Badan Semi Otonom Majlis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor (MDS RA) dan Khazanah Komunitas Kajian Kitab Klasik (K5) Timur Daya, gelar kajian kitab yang bertempat di Musholla Maqbarah Asta Gung Sodegher, Gapura Barat, pada Rabu Malam (30/12) pukul 20.00 WIB.
Agenda tersebut merupakan bentuk ikhtiar spiritual menghadapi pandemi Covid-19 yang sampai saat ini tidak kunjung usai.
Supandi selaku Ketua MDS AR menjelaskan bahwa pihaknya berusaha melawan pandemi Covid-19 tidak hanya melalui tindakan fisik, melainkan juga dengan gerakan spiritual.
“Kita berusaha melawan Covid tidak hanya secara lahir, melainkan juga batin, yang kali ini dilakukannya di Mushalla Maqbarah, Asta Gung Sodegher, Gapura Barat,” tuturnya (30/12).
Menurutnya, agenda tersebut diharapkan dapat menjadi wahana spiritual untuk memohon ampunan dosa dan dijauhkan dari segala penyakit.
“Inisiasi bacaan kitab Qashidatul Burdah diharapkan menjadi wahana nilai spiritual memohon ampunan dan dijauhkan dari wabah penyakit,” sambung Supandi.
Sementara Hariyono Selaku Ketua Pimpinan Anak Ranting (PAR) Ansor II, mengatakan bahwa agenda itu telah berlangsung sejak Bulan Juni, Tahun 2006 yang masih terawat serta konsisten hingga saat ini.
“Agenda seperti ini telah berlangsung sejak Bulan Juni 2006 lalu, dan sekarang kami telah mengkhatamkan beberapa kitab, seperti Arkanusshalat (Kifaytusshalat), Fathul Qarib, Safinatussalat Ala Kasyifatussaja, Bidayatul Hidayah, Sullamuttaufiq, Bafadhal, Ushfuriyah, dan sekarang kitab Adabul Wal Mutaallim karya Hadhratussyekh KH. Hasyim Asy’ Ari, semoga kita semua diakui santrinya,” tuturnya.
Adapun rentetan acara dari agenda tersebut diantaranya, Pembukaan, Tawassul, Ngaji Kitab, Selayang Pandang Asta Pareghi atau Ghung Sodegher, dan yang terakhir pembacaan Do’a serta Shalawat Nahdliyyah.
Selain melakukan ikhtiar batin atau spiritual, KH. Suwadi Hafidzhi selaku Ketua Penasehat juga mewanti-wanti peserta Kajian Kitab untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Kami juga menghimbau kepada peserta Kajian kitab ini untuk tetap mengikuti protokol kesehatan, agar terhindar dari bahaya secara lahir dengan dibarengi ikhtiar batin berupa ngaji kitab Hasyiyah Burdah ini,” pungkasnya.
Apresiasi keistiqamahan agenda tersebut yang telah berlangsung selamat 15 tahun itu, disampaikan oleh Mukhlishi, yang biasa dipanggil Mas Lisyi.
“Saya harap Kajian Kitab ini terus istiqamah dilangsungkan, sebagai bentuk dukungan terhadap program PC. Ansor Sumenep,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, K. Qumri Rahman juga berharap konsistensi kajian itu tetap dapat terjaga kedepannya.
“Saya rasa kajian Kitab ini harus terus berlangsung kedepannya, salah satunya juga perlu mengkaji Kitab Risalah Ahlussunnah Waljamaah, sebagai implementasi konkrit dalam melestarikan dan melaksanakan ajaran Aswaja An-Nahldhiyyah, yang mengedepankan nilai-nilai Toleransi, Saling Tolong Menolong, dan Moderat, yang hal itu adalah bentuk pengejawantahan dari ajaran Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam,” paparnya.
Reporter : Bsr.