
MEDIARETORIKA.com – Akreditasi Kampus STKIP PGRI Sumenep masih rendah. Padahal, lembaga pendidikan ini merupakan salah satu perguruan tinggi tertua di kabupaten setempat.
Ironisnya, pamflet promosi kampus ini terkesan membodohi. Sebab, dalam brosur penerimaan mahasiswa baru (PMB), tertulis bahwa Institusi STKIP PGRI Sumenep sudah berakreditasi B. Padahal, kenyataannya masih akreditasi C.
Promosi kampus dengan langkah serupa, masih tetap berlangsung hingga sekarang. Sehingga, disinyalir bahwa strategi yang diduga membodohi itu memang disengaja. Supaya, banyak calon mahasiswa baru yang mendaftar.
Pelaksana tugas (Plt) Ketua STKIP PGRI Sumenep Jamilah membenarkan, bahwa kampus bertajuk Taneyan Lanjang ini masih akreditasi C. Pasalnya, ada beberapa evaluasi yang perlu dibenahi agar status akreditasi dapat naik ke tingkat berikutnya.
“Ada yang harus kita perbaiki di SDM (sumber daya manusia),” ungkapnya (01/11/22).
Sedangkan Kepala Unit Penjaminan Mutu (UPM) Moh. Juhdi berdalih, bahwa situasi kampus saat ini sedang dilema. Karena, harus mengurusi dua hal penting yang dianggap sama-sama prioritas. Yaitu, peningkatan akreditasi institusi dan alih status menjadi universitas. Tapi sementara ini, kedua hal demikian tidak ada yang tercapai sama sekali.
“Kemarin kami tidak melakukan re-akreditasi. Karena dilema antara universitas atau peningkatan akreditasi. Sehingga, kemudian diperpanjang dengan status tetap akreditasi C,” dalihnya.
Juhdi menegaskan, bahwa sebenarnya dia telah berupaya keras agar STKIP PGRI Sumenep segera mengajukan re-akreditasi. Namun, pimpinan terkesan mengulur waktu. Sebab, masih mempertimbangkan proses alih status untuk menjadi universitas.
Ditanya mengenai status akreditasi yang tercantum dalam pamflet, menurutnya hal itu adalah bagian dari strategi promosi. Sebenarnya, kata Juhdi, akreditasi B di pamflet merupakan status akreditasi program studi (prodi). Bukan status akreditasi institusi.
“Tapi bukan untuk membodohi mahasiswa. Bagi kami, usaha untuk bisa akreditasi B tetap menjadi prioritas,” pungkasnya.
Reporter: Gusti/Iqbal
Redaktur: Rofi