MEDIARETORIKA.com–Dugaan pemalsuan tanda tangan yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMP PBSI) sedang ramai di media sosial, baik di aplikasi WhatsApp, TikTok, dan Website.
Untuk diketahui, tanda tangan ini untuk pengajuan Surat Keputusan (SK) kepengurusan HMP PBSI periode 2023-2024.
Ketua Umum HMP PBSI, M. Iqbal mengakui kebenaran informasi tersebut. Dirinya Beralasan tindakan pencatutan tanda tangan tersebut didasarkan informasi dari kemahasiswaan.
Kemahasiswaan menginfokan Ketua STKIP PGRI Sumenep akan keluar negeri dalam waktu dekat.
“Saya dapat informasi dari kemahasiswaan, bahwa bapak ketua mau ke Malaysia, jadi secepatnya saya selesaikan pengajuan SK tersebut, karena yang memberikan tanda tangan adalah bapak ketua,” sampainya.
Pria yang akrab disapa Iqbal tersebut juga mengatakan, bahwa dirinya pernah menghubungi tim formatur untuk segera mengirim tanda tangan melalui aplikasi WhatsApp.
“Setelah tanda tangan itu saya dapatkan semua, langsung saya tiru, karena tidak mungkin saya pergi menemui satu-satu tim formatur itu,” katanya.
Berbeda dengan pernyataan Andriyanto, Ketua Demisioner HMP PBSI, dirinya menuturkan bahwa pihaknya tidak pernah mendapatkan informasi terkait rapat formatur. Sehingga keputusan yang diambil bisa dikatakan sepihak.
“Saya tidak pernah mendapatkan informasi terkait tanda tangan,” tuturnya, Selasa (30/01/24).
Tidak berhenti sampai disitu, Media ini sempat menghubungi Wakil Ketua (Waka) III Bidang Kemahasiswaan, Moh. Fauzi untuk meminta tanggapan terkait hal tersebut. Namun, dirinya melempar pada Kepala Staf Kemahasiswaan, Saniman. “Silakan ke Pak Saniman,” jawabnya, Senin (29/01/24).
Maka dari hal itu, awak media mencoba meminta klarifikasi pada Kepala Staf Kemahasiswaan, Saniman. Sayangnya, bagian kemahasiswaan saling lempar tanggung jawab. “Silakan ke Pak Waka,” singkatnya, Selasa (30/01/24).
Reporter: Miftah/Fiqi
Editor: Zubairi
