
MEDIARETORIKA.com–Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep. telah menetapkan tim Satuan Tugas (Satgas) yang baru, untuk Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS). Ditetapkan pada Kamis, (09/05/24).
Adapun, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk menjaga keamanan dan kenyamanan mahasiswa dari ancaman kekerasan seksual yang sering terjadi di lingkungan akademik.
Pembentukan Satgas PPKS ini, merupakan upaya tindak lanjut perguruan tinggi terhadap Permendikbudristek Nomor 30 tahun 2021.tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi
Oleh sebab itu, Ketua Satgas PPKS Raudlatun menuturkan, dengan adanya Satgas pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dirinya mempunyai mimpi besar supaya kampus STKIP PGRI Sumenep bebas dari segala bentuk kekerasan dan pelecehan seksual.
“Dalam waktu dekat insyaallah kami akan kolaborasi dengan forum ulama’ perempuan Madura, mengadakan kegiatan pelatihan menulis dan konten kreatif tentang pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual,” tuturnya. Sabtu (18/05/24).
Perempuan yang juga menjabat sebagai pendiri Komunitas Perempuan Berkarya (Kobher) tersebut menegaskan, bahwa sampai hari ini satgas yang baru belum berkumpul. Jadi, dirinya belum memberikan keputusan baru tentang apa yang akan dilakukan ke depannya.
“Karena kami belum ngumpul mas, jadi saya belum bisa memberikan keputusan, terkait terobosan maupun strategi baru kedepan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua BEM STKIP PGRI Sumenep, Noris sabit menyampaikan, harus ada langkah-langkah kongkrit serta terobosan baru dari Tim Satgas PPKS ke depan, dalam mewujudkan kampus yang bebas dari kekerasan seksual.
Sebab menurutnya, melihat dari keberadaan Satgas PPKS pada tahun kemarin, hanya sebatas ada. Namun, tidak ada bentuk kinerja yang nyata.
“Saya harap tim satgas PPKS tidak hanya memberikan perlindungan kepada korban, tetapi, juga mendorong perubahan budaya di lingkungan pendidikan untuk menghormati dan melindungi hak-hak setiap individu,” harapnya.
Reporter: Dee
Editor: Udin