Kumpulan Puisi Iradatul Aini: Dirimu Senja Padaku

0
373
Foto ilustrasi ira/mediaretorika.com Minggu (02/06/24).

DIRIMU SENJA PADAKU

Oleh: Iradatul Aini

Pada masa itu ialah jarak riuh resah ingin berjumpa, serta anganmu dan inginku menyemarak menyorak kalbu ingin bersapa.

Hari telah sampai pada kita, seakan dunia telah berkata bisiknya, lorong demi lorong berhasil ku tata untuk dua insan yang saling mencinta.

Kostum kuningmu menyapa batinku Menarik langkahku sampai padamu Candaanku, mengawali pertemuan. Ingatku, kau melirihkan cengiran.

Tanganmu halus menyambut Menyelimuti telapak tanganku yang kian bersaut

Kuhirup aroma tanganmu Dengan hidung mungilku Ku ikuti kakimu mengarah lempengan pasir.

Diiringi alunan angin mendesir Dengan lembut kau arahkan tempat tubuhku.

Tepat dekat sejajar denganmu Angin, air, kian matahari menyatukan eratnya jemari, Kau pandangiku bag bidadari duduk dengan seorang tuan Putri senja sore itu sempat terekam abadi.

Tak hanya ponsel. Namun, Gelora hati yang semakin menjudi taruhan waktu kau dan aku menimbal walau rasa hati kadang kesal.

PERGERAKANKU

Secarik kertas sebatang sabun lelap di tempaan causa prima, Jiwa baru kucium bak bunga tujuh tubuh kematian, dan menyerukan surga.

Pernah, aku jatuh ke hati Pergerakanku. Menyuruh nasib dan nasab, merayu jiwa ke peluk.

BETAPA HINANYA HAMBA

Jalanku terasa lurus bingung gagap, kaki mengarah kesesatan memaksa angin menyelinap.

Sedang tubuh tak kuasa menopang Cinta apa yang aku andalkan?

Tatkala bila seruan shalat masih mengambang semula enggan menghamparkan kian segan lonjorkan galang.

Aku siapa?

Mungkinkah hamba tak tahu jengah, Atau pula hamba tak regang merintih Pada luasnya rakitan kain itu.

Cinta apa yang aku andalkan? Sedang kesiksaan meliarkan jiwa.

Naluri teruncang-uncit tatkala orokan membengisi hati.

Begitu hinanya hamba.

*Penulis bernama Iradatul Aini mahasiswa STKIP PGRI Sumenep prodi PBSI semester II

Facebook Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here