
MEDIARETORIKA.com–Hubungan Masyarakat (Humas) STKIP PGRI Sumenep dinilai mati suri oleh alumni kampus setempat. Sebab, belakangan ini, humas kampus, dianggap tidak ada kinerja.
Diketahui, peran humas sebagai ujung tombak perguruan tinggi sangatlah penting. Karena humas mempunyai pengaruh yang besar dalam membangun branding dan reputasi. Salah satu caranya, humas kampus perlu merawat hubungan baik dengan media dan instansi.
Pernyataan itu, disampaikan oleh alumni STKIP PGRI Sumenep, Fajrul Kiri. Menurut dia, Humas kampus perlu memperluas jejaring dalam branding kampus. Sehingga nantinya, dapat menarik siswa untuk kuliah di kampus ini.
“Ya hampir sama dengan kampus-kampus yang sudah besar, dan pastinya STKIP termasuk kampus tua, tentunya harus lebih bagus branding-nya, masak sekarang malah mati suri,” ucapnya, pada Sabtu (22/06/24).
Dia juga menambahkan, kampus yang berjuluk Tanéyan Lanjhâng ini, mempunyai potensi yang sangat besar dalam membranding diri. Sebab, alumni di kampus ini, banyak menjadi guru, dan jabatan strategis di Kabupaten Sumenep.
Selaiknya, lanjut dia, Humas kampus perlu memberdayakan alumni, mengundang dan berkolaborasi untuk diskusi persoalan branding kampus.
Bukan hanya itu, sebagai perguruan tinggi, kampus ini, harus bisa mengikuti perkembangan zaman dalam membranding kampus, seperti mengemas media sosial dan media massanya dengan modern.
“Humas perlu memastikan, siapa tim kreatornya, kalau humas tidak mempunyai tim kreator, lantas bagaimana caranya untuk bisa membranding melalui media sosial, kerja sama dengan media massa itu juga perlu di lakukan,” jelasnya.
Fajrul berharap, STKIP PGRI Sumenep bisa mempertahankan dan meningkatkan program yang sudah berjalan, seperti pertukaran mahasiswa. Karena hal tersebut sangat efektif dalam membranding kampus.
“STKIP harus berbenah tentang branding-nya, tidak hanya soal siapa yang berprestasi, tapi juga siapa yang konsisten membranding kampus,” pungkasnya.
Sementara itu, media ini sudah mencoba mengonfirmasi kepada Kepala Humas STKIP PGRI Sumenep, Moh. Juhdi. Namun, saat di hubungi berkali-kali melalui media WhatsApp-nya, hanya terlihat “berdering”.
Reporter: Zainuddin
Editor: Khotijah