Serap Aspirasi Mahasiswa, BEM STKIP PGRI Sumenep Lakukan Audiensi

0
410
DUDUK MELINGKAR: BEM STKIP PGRI Sumenep saat melakukan audiensi dengan pimpinan kampus, Selasa (02/06/24). (Miftah/mediaretorika.com).

MEDIARETORIKA.com–Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Sumenep menggelar audiensi dengan pimpinan kampus. Bertempat di Ruang Pimpinan kampus setempat, pada Selasa (02/06/24).

Audiensi itu, ditemui langsung oleh seluruh jajaran pimpinan, mulai dari Ketua STKIP PGRI Sumenep, Asmoni, Wakil Ketua (Waka) I Bidang Akademik, M. Ridwan, Waka II Bidang Administrasi Umum, Jamilah, dan Waka III Bidang Kemahasiswaan, Moh. Fauzi.

Terdapat beberapa poin tuntutan yang di ajukan, seperti fasilitas yang tidak memadai, pelayanan akademik yang berantakan, konversi program MBKM yang tidak jelas, kalender akademik, dan strategi PMB yang perlu di update.

Tuntutan tersebut, merupakan hasil menampung aspirasi dan keluhan mahasiswa. Seperti halnya, polemik konversi nilai pada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang tidak jelas.

Lebih detailnya, polemik ini sedang menjadi pembicaraan hangat dikalangan mahasiswa. Sebab, tidak adanya keselarasan Kaprodi dan Pimpinan terhadap mahasiswa Kampus Mengajar (KM) terkait konversi SKS. Imbasnya, ada mahasiswa yang sampai-sampai disuruh mengulang mata kuliah.

Ketua BEM STKIP PGRI Sumenep, Noris Sabit, meminta kejelasan pada pimpinan terkait program MBKM, seperti mahasiswa yang difokuskan pada MBKM dan masalah konversi nilai. Padahal, pimpinan telah mengatakan untuk mengkonversi 20 SKS.

“Sebab ada mahasiswa yang masih disuruh masuk kuliah dan bahkan ada yang disuruh mengulang mata kuliah, padahal dari pernyataan pimpinan sendiri sudah dijamin akan dikonversi,” ungkapnya.

Dirinya juga menegaskan, jika mahasiswa MBKM ini masih terus dipermainkan, lebih baik program MBKM ini tidak usah disosialisasikan lagi.

Jika tidak ditindaklanjuti, lanjut dia, BEM STKIP PGRI Sumenep terpaksa akan mendesak mundur koordinator KM dan Kaprodi terkait.

“Karena secara tidak langsung, kampus mencederai dan tidak mendukung terhadap MBKM,” pungkasnya.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua (Waka) I Bidang Akademik M. Ridwan mengatakan, pihaknya sudah pernah memanggil seluruh kaprodi terkait program MBKM.

Ridwan juga berkomitmen, bagi mahasiswa yang mengikuti program MBKM, akan mendapatkan konversi nilai 20 SKS.

“Saya sendiri yang menjamin teman-teman mahasiswa program MBKM ini,” ungkapnya.

Dia juga menambahkan untuk melaporkan jika ada oknum dosen atau kaprodi yang memberatkan mahasiswa di ranah akademik.

“Jika ada, langsung komunikasikan ke saya,” ujarnya.

Untuk diketahui, berikut beberapa tuntutan BEM STKIP PGRI Sumenep yang diajukan:

1. Segera perbaiki fasilitas kampus yang sudah tidak layak pakai
2. Memberikan fasilitas untuk setiap HMP berupa lemari sebagai arsip surat menyurat
3. Lakukan evaluasi secara kelembagaan Bidang Akademik terkait penyusunan kalender akademik
4. Meminta ketegasan serta komitmen antara pimpinan, kaprodi, dan kordinator PT terkait konversi nilai mahasiswa yang ikut program MBKM dalam waktu 2×24 jam (dalam bentuk surat keputusan terkait konversi)
5. Segera perbaiki sistem SIAKAD yang eror dalam waktu 2×24 jam
6. Pastikan Tim PMB mampu menjangkau kerjasama lebih luas terkait beasiswa, serta pastikan pengelolaan media berjalan dengan bagus.

Reporter: Miftah

Editor: Zainuddin

Facebook Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here