
MEDIARETORIKA.com–Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Bimbingan Konseling (BK) STKIP PGRI Sumenep, menggelar Counselor Goes To School bertempat di Sekolah SMA AR-RAUDHAH Batuan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep. Pada Sabtu (21/12/24).
Sekadar informasi, kegiatan tersebut merupakan agenda program kerja HMP BK yang memberikan warna baru, seperti layanan informasi dan layanan pencegahan sebagai bentuk komitimen pengurus dalam membantu perkembangan siswa di sekolah.
Layanan yang disajikan kepada siswa berupa tentang ke BKan dan pentingnya bullying di sekolah melihat banyak siswa yang mengalami kasus bullying yang menjadikan siswa terhambat dalam proses belajar.
Salah satu siswa Izam, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan baru dengan materi pencegahan bullying di lingkungan sekolah. Menurutnya kegiatan tersebut sangat membantu untuk memberikan wawasan baru seputar bullying.
“Sehingga menurutnya tahu ada jenis-jenis bullying verbal, non verbal, dan cyiber bullying. Modal kita untuk menjaga lingkungan sekolah dengan baik. Sekolah kita harus bebas bulyying untuk menjaga kententraman belajar siswa,” ungkapnya.
Sementara itu, ketua umum HMP BK mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian pengurus kepada siswa. Karena melihat banyak siswa yang mengalami gangguan belajar tidak lain disebabkan oleh kasus bullying.
“Mari kita ciptakan pendidikan yang bersih akan kegiatan bullying bersama HMP BK STKIP PGRI Sumenep,”
Pria yang berasal dari Sapeken itu menambahkan, bahwa kegiatan tersebut dilakukan dua pekan sekali. Sehingga perlunya temen-temen pengurus dan anggota harus lebih giat untuk menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk suksesnya kegiatan tersebut.
“Alhamdulillah, kami sangat di sambut dengan rasa antusias oleh pihak lembaga dan sekolah untuk melakukan kegiatan counselor goes to school,” ungkapnya.
Dia juga berharap dapat mengubah stigma buruk tentang BK disekolah. Sebab menurutnya BK bukanlah sesuatu yang menakutkan bagi pelajar karena guru BK mempunyai peran penting untuk menciptakan suasana belajar yang aman dan nyaman .
“Harapan saya semoga stigma-stigma bahwa guru BK adalah polisi sekolah mulai terkikis dan mulai memulih, karena sejatinya BK adalah sahabat bagi siswa,” harapnya.
Reporter: Ira
Editor: Zubairi