Perkuliahan Microteaching Dilakukan Tatap Muka, Kepala UPPL : Itu Tanpa Sepengetahuan Saya

0
233
POTRET PERKULIAHAN: Kegiatan perkuliahan microteaching yang dilaksanakan secara tatap muka. Rabu (26/03/25). (Miftah/Mediaretorika.com).

MEDIARETORIKA.com–Pelaksanaan perkuliahan Microteaching STKIP PGRI Sumenep masih dilakukan secara tatap muka. Sedangkan beberapa pekan yang lalu WAKA I Bidang Akademik telah mengeluarkan surat edaran jadwal perkuliahan bulan Ramadan yang mengharuskan perkuliahan dilakukan secara Dalam Jaringan (Daring).

Berdasarkan nomor 056/SE/A.19/STKIP PGRI/II/2025, menyatakan tentang jadwal perkuliahan selama bulan Ramadan 1446 H dapat memanfaatkan model blended learning dari tanggal 06-24 Maret 2025 dan perkuliahan daring pada tanggal 24-28 Maret 2025.

Diketahui, berdasarkan hasil pantauan Mediaretorika.com Senin 24 Maret 2025 sampai Kamis 27 Maret 2025 perkuliahan microteaching yang dilaksanakan secara tatap muka.

Sehingga, hal tersebut bertentangan dengan kebijakan yang berlaku. Tidak sampai disitu Mediaretorika.com meminta klarifikasi kepada Kepala Unit Praktik Pengalaman Lapagan (UPPL) STKIP PGRI Sumenep, Tri Sukitman. Dia mengatakan bahwa pembelajaran Daring berlaku untuk segala bentuk perkuliahan.

“Perihal daring memang diperuntukkan untuk mahasiswa sekalipun baik yang kuliah microteaching,” katanya.

Tri Sukitman menambahkan, menurutnya adanya ketimpangan beberapa dosen pengampu yang melanggar kebijakan jadwal perkuliahan. Padahal dirinya sudah mengintruksikan segenap dosen, namun terdapat beberapa dosen yang tetap melakukan perkuliahan tatap muka tanpa sepengetahuan pihaknya.

“Dari awal pembekalan sudah ditekankan seluruh dosen agar memperhatikan edaran tersebut,” ungkap Tri Sukitman.

Tri Sukirman, menjelaskan bahwa kegiatan microteaching ini memang berbenturan dengan puasa akan tetapi dirinya mengatakan praktik tidak akan mengganggu mahasiswa kepulauan.

“Perkuliahan microteaching masih panjang dan kemarin saya intruksikan praktiknya dilakukan setelah liburan idul fitri sehingga tetap tatap muka,” jelasnya.

Sementara itu Waka I Bidang Akademik, M. Ridwan turut menanggapi perihal cacatnya jadwal pelaksanaan microteaching. Kata Dia, kegiatan microteaching banyak melibatkan praktisi dari luar, barangkali mereka tidak mendapatkan informasi terkait edaran daring.

Dia menambahkan, jika terjadi hal yang tidak serupa dengan edaran. Maka, baiknya mahasiswa turut menyampaikan kepada dosen. Selain itu, pemberitaan peristiwa ini sudah dirinya sampaikan kepada UPPL untuk saling mengingatkan.

“Peristiwa ini juga sudah saya teruskan kepada UPPL untuk saling mengingatkan,” pungkasnya Ridwan Kamis (27/03/25).

Reporter: Dita

Editor: Zubairi

Facebook Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here