
MEDIARETORIKA.com – Kabar tidak sedap di lingkungan STKIP PGRI Sumenep terus terjadi. Belum lama ini, kampus bertajuk Taneyan Lanjang itu memecat oknum dosen yang diduga terlibat kasus asusila.
Tidak selesai sampai di situ, kini beredar informasi yang menarasikan bahwa kampus melindungi oknum dosen pelaku pungli. Tudingan tersebut disebar berbentuk pamflet yang dikirimkan ke sejumlah mahasiswa hingga pimpinan kampus menggunakan nomor WA tidak dikenal.
Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep, Alfaizi, mengaku menerima kiriman pamflet serupa. Pesan dari nomor WA tidak dikenal itu, diterima pada Rabu (17/4).
“Mungkin karena tidak adanya transparansi dari kasus pungli kemarin,” jelasnya.
Dia menyampaikan, pesan dalam pamflet yang beredar berisi kecaman kepada kampus. Bahkan di samping itu juga mendesak agar kampus segera memberikan sanksi tegas berupa pemecatan terhadap oknum dosen pelaku pungli.
“Pesan itu berupa tuntutan keras agar oknum dosen pungli segera dikeluarkan dari kampus,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua STKIP PGRI Sumenep, Asmoni, juga mengaku menerima kiriman pamflet yang sama melalui pesan WA. Nomor pengirim pamflet sempat dihubungi oleh Asmoni, namun tidak aktif.
“Memang ada pesan berantai yang berseliweran dari OTK (orang tidak dikenal). Saat kami coba mengkonfirmasi, ternyata sudah tidak dapat dihubungi,” pungkasnya.
Reporter: Miftah
Editor: Zen