
MEDIARETORIKA.com–Mahasiwa Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) STKIP PGRI Sumenep Angkatan 2023, melangsungkan kegiatan Seminar Nasional. Bertempat di Aula Lantai III kampus setempat, Sabtu (06/01/24).
Acara tersebut di isi oleh empat Narasumber. Yakni, Iwan Kuswandi, R.B.M Farhan Muzammily, Shindy Aulia, dan Sukmawati.
Kegiatan yang mengusung tema “Sejarah Ulama Nusantara dan Bedah Buku Jejak Para Wali”, juga dihadiri oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah dan Mahasiswa Prodi PGSD 2023.
Farhan Muzammily selaku pemerhati sejarah mengungkapkan, buku ini berupa kumpulan biografi para tokoh ulama kabupaten Sumenep, sekaligus kota yang ada di pulau Madura. Bahkan, menurutnya adanya buku ini menambah literasi tentang tokoh masa lalu.
“Saya apresiasi dan tentu perlu pengayaan dan penelusuran lebih dalam. Karena sejarah memang dinamis sampai kapanpun tidak pernah berhenti di tulis,” ucapnya.
Pria yang menjabat sebagai reporter media center Dinas Kominfo Sumenep itu juga menambahkan, adanya buku ini akan banyak data dan informasi yang tersebar pada publik. Akan tetapi tidak harus menunggu berbentuk buku untuk bisa dibaca .
“Namun untuk penyempurnaannya bisa disampaikan melalai kritik dan saran, sebagai bukti bukti ini telah dipelajari bersama,” imbuhnya.
Lain dari pada itu, Iwan Kuswandi menuturkan, bukunya itu merupakan salah satu buku yang khusus mengarsip foto dengan menggali biografi tokoh-tokoh pendakwah di Sumenep dan Madura, menurutnya tokoh yang diangkat merupakan keturunan wali songo yang bersinergi denga para tokoh-tokoh kalangan keraton.
“Jadi buku ini tidak hanya sebatas ziarah kubur ke makam para wali dan tokoh-tokoh pendakwah ini, akan tetapi saya merekamnya dalam bentuk tulisan sebagai bukti sumber literasi pada generasi selanjutnya,” paparnya.
Sementara Dr Iwan Kuswandi mengatakan bahwa buku tersebut merupakan salah satu bukunya yang khusus mendokumentasikan sekaligus menggali biografi tokoh-tokoh pendakwah di Sumenep dan Madura. Tokoh-tokoh yang diangkat dalam buku merupakan keturunan Wali Songo yang bersinergi dengan tokoh-tokoh di kalangan keraton.
“Jadi tidak hanya sebatas ziarah kubur ke makam para wali dan tokoh-tokoh pendakwah ini, namun juga merekamnya dalam bentuk tulisan sebagai bukti terima kasih dari generasi selanjutnya,” jelas Iwan Kuswandi.
Reporter: Zainuddin
Editor: Zubairi