Kumpulan Puisi “Kenangan”

0
1107
Ilustrasi foto by mediaretorika.com

Oleh: Anggi Wijayanto

Kenangan Bersamamu

Sepotong cerita dari masa laluku, letakkan jalan jiwa seorang gadis senja dengan sejuta kenangan yang hidup di masa lalu, ia hidup bersamaku Detik-detik membawa kabar sekuntum bunga.

Tentang kepergiannya dengan sejuta kenangan yang terpatri, aku mengenangmu disetiap nafas ini.

Kau yang dulu ada, kembali tiada kini sepi mencoba menghiasi, duniaku seakan berantakan atas kepergianmu.

Kalau pergi bagaikan fatamorgana yang tak pernah kembali.

15 Maret 2024

Ramadan Penuh kerinduan

Setiap kali ramadhan datang, aku tak dapat berjumpa dengan ibuku

Ramadhan Punuh kerinduan,anak yang sedang merindukan ibunya.

Dengan penuh tetesan air mata, kapan waktu itu datang untukku.

Rindu ini ingin memelukmu, aku ingin pulang dalam pelukanku.

Walau sebentar saja, untuk melepaskan kerinduan ini.

Jiwaku kedinginan, butuh kehangatan darimu.

Rasanya ingin memelukmu walau dalam mimpi.

Biar hidup ini tidak terlalu hampa.

15 Maret 2024

Ibu

Kutitipkan rindu untukmu engkau yang kurindukan disepanjang waktu.

Kapan kau hadir dalam hidupku sepanjang tidurku selalu ingat tentangmu.

Kutitipkan rindu ini pada angin malam tentang ribuan rindu yang hanya menunggu kehadiranmu dalam hidupku.

Masa kecilku terbuang bersamamu yang seharusnya aku miliki.

hingga semua itu tenggelam lautan cinta, dan kasih sayangmu pergi begitu saja, kehampaan disepanjang masa dan sekarang aku merasa ada diruangan sempit dan terjebak dalam penantian.

14 Maret 2024

Jendela malam

Angin malam berbisik menempa dedaunan reranting berguguran. satu persatu jatuh dari akarnya aku terbangun dari tidurku.

Mengajukan do’a pada sang ilahi tentang perjalanan ini terombang ambing yang tak menentu, terlalu banyak beban yang terlalu berat merasuk dalam jiwa.

Aku terdiam sepi lalu termenung dengan ribuan angan-angan yang menghampiri.

Jiwaku menangis tak bersuara. Bisakah aku mengubah jalan ini dengan ribuan harapan yang tak pernah putus. walaupun ribuan cobaan menghadang.

15 Maret 2024

Kembalilah Padaku

Selama kau hadir dalam hidupku aku tak pernah melupakanmu walau sedetik saja.

Segalanya aku lakukan untukmu kepergian adalah hal terbaik yang tuhan berikan untukku.

Aku mencintaimu bertahun-tahun lamanya belajar sabar menunggu namun hatimu belum terbuka untukku.

Tapi mengapa hatiku masih keras menunggumu kehadiranmu, selalu ingin tau kabarmu, walaupun kau anggap aku sampah yang terbuang jauh.

Apakah ini namanya cinta yang sesungguhnya mencintai tapi tidak dicintai?

17 Maret 2024

Penulis bernama Anggi Wijayanto, Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep.

Facebook Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here