Sajak-sajak “Lengkara Asa” Karya: Indri

0
126
Ilustrasi pinterest

Karya : Indri 

Lengkara Asa

Reminensi memoriam sang buana

Gelap rasa tanpa baskara

Manusia kata purata, purata dan purata

Nampaknya,

Raga kian berubah menjadi arwah

Membuat tapakku pun tersungkur

Menjamah rembesan darah

Katanya,

Sujud bukan arti pengabdian semata

Katanya,

Semesta bungkam maknai sarwa

Luka-luka harap tak bertuan-puan

Serpih kaca tak menjadi penawar

Manusia udik dan semenjana

Nihil tanpa adanya nirmala

Karsa yang ditafsir fatamorgana

Kian rampung mendekap renjana

Bergegaslah tuan menuju pengasingan

Perlukah hamba antar?

Sebab tanah tak lagi menyediakan dogma

Semoga,

Suka dan duka mampu merangkap amerta

Sumenep, 26 Januari 2024

Gelita Untuk Asa

Duhai sarwa dan bumantara

Menjerit riuh ombak menggelora

Atas nama Nirmala

Langit pun turut berduka

Wahai insan sang mahardika

Luka itu masih basah dan menganga

Bahkan amis darah pun masih menyeruak di sekitar pusara

Namun dengan keji kau cabik tanpa rasa bersalah

Atma yang membendung rintihan nestapa

Bersaksi bahwa asmaraloka adalah derma yang dibayar nyawa

Saat misteri menjadi tafsili

Saat kenopsia tak lagi bersuara

Untuk loyalitas bermakna fatamorgana

Puing tubuh memecah kasat mata

Sangkala akhirnya tiba,

Akupun sampai di ujung pengasingan

Sumenep, 26 Januari 2024

Penulis mahasiswi STKIP PGRI Sumenep yang bergelut di organisasi LPM Retorika sejak tahun 2022.

Facebook Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here