Dugaan Pemerasan di STKIP PGRI Sumenep, Korban Mengaku Diintervensi Waka I hingga Ada Pengondisian

0
684
FOTO: Tampak Gedung kampus STKIP PGRI Sumenep (mediaretorika.com) Minggu (02/03/25).

MEDIARETORIKA.com–Dugaan kasus pemerasan pembimbing skripsi di kampus STKIP PGRI Sumenep masih belum usai. Informasi teranyar, korban mengaku pernah melaporkan kasus ini kepada Wakil Ketua I Bidang Akademik. Namun, tidak ada tindak lanjut atas laporan itu, bahkan ada pengondisian.

Pernyataan itu disampaikan oleh korban, sebut saja Arita. Kata dia, pasca dia menceritakan kronologi pemerasan kepada pimpinan kampus, tidak ada i’tikad baik dari pihak kampus. Sehingga dia merasa kecewa dan sangat dirugikan.

Arita menjelaskan, bahwa pihak kampus sebenarnya sudah tahu atas perbuatan oknum tersebut. Namun, pihak kampus seperti melindungi pelaku.

“Sebenarnya Waka I sudah tahu masalah saya, hanya saja tidak ada tindakan lebih lanjut,” ungkapnya, Kamis (27/02/25).

Bahkan, Arita mengaku, bahwa Waka I juga berusaha mengintervensi terkait kasus ini dengan mengunakan jasa temannya. Kebetulan, teman pimpinan kampus itu, adalah salah satu orang terdekat korban.

“Orang terdekat itu adalah Guru Saya, Guru Saya itu berusaha untuk membujuk saya untuk menandatangani surat perdamaian, sekaligus mengganti uang kerugian saya,” sampainya (02/03/24).

Oleh sebab itu, media ini berusaha mengonfirmasi kepada Waka I Bidang Akademik, M. Ridwan terkait kebenarannya menggunakan aplikasi WhatsApp, tetapi tidak ada respons.

Tidak berhenti disitu, media ini juga menghubungi Waka I melalui telepon. Namun memperoleh hasil yang sama, hanya tampak “berdering”, menandakan bahwa M. Ridwan sedang online, tetapi tidak merespons. Sampai berita ini diterbitkan, tidak ada jawaban sama sekali.

Reporter: Zen

Editor: Miftah

Facebook Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here