Peran Organisasi Bagi Mahasiswa, Positif Atau Negatif?

0
696
Ilustrasi by Zainuddin.

Oleh: Zainuddin

Organisasi memiliki peran sentral dalam pengembangan mahasiswa, tidak hanya sebagai wadah untuk menyalurkan minat dan bakat, tetapi juga sebagai platform yang memperkaya pengalaman pendidikan mereka. Dalam konteks ini, peran organisasi bagi kalangan mahasiswa sangatlah krusial.

Tidak dapat dipungkiri peran organisasi bagi kalangan aktivis mulai dari tahun 1960 pasca orde lama, orde baru, sampai reformasi mempunyai peran penting bagi mahasiswa, karena dengan berorganisasi mahasiswa dapat mengembangkan potensi yang ada. Dalam berorganisasi mahasiswa dapat menjadikan forum diskusi untuk menampung beberapa hasil kajian, dan disampaikan pada birokrasi pemerintah, sehingga lengsernya Soeharto pada waktu itu, dihasilkan dari suara mahasiswa yang ikut organisasi.

Dengan bergabung dalam suatu organisasi, mahasiswa dapat memperluas pengetahuan dan wawasan mereka. Aktivitas seperti menyusun proposal kegiatan, mengelola anggaran, dan berinteraksi dengan berbagai pihak memberikan pengalaman yang lebih beragam daripada hanya mengikuti kuliah.

Selain itu, bergabung dalam organisasi juga membuka peluang untuk memperluas lingkaran pergaulan, mengasah kemampuan berkomunikasi, dan melatih jiwa kepemimpinan. Organisasi juga menjadi wadah untuk belajar mengatur waktu, menghadapi tekanan, serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang dapat memperkaya pengalaman di luar kampus. Selain manfaat pribadi, pengalaman ini juga dapat menjadi bekal yang berharga dalam menghadapi tantangan di dunia kerja.

Pertama, organisasi mahasiswa menyediakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan pribadi. Melalui keanggotaan dalam organisasi, mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengasah keterampilan interpersonal, kepemimpinan, dan kerjasama tim. Inilah tempat di mana mereka dapat mengembangkan soft skills yang tidak selalu diajarkan dalam kelas, tetapi penting dalam membentuk karakter dan kesiapan menghadapi dunia nyata.

Organisasi mahasiswa menjadi tempat bagi mahasiswa untuk mengekspresikan ide, gagasan, dan aspirasi mereka. Dengan terlibat dalam kegiatan organisasi, mereka dapat menjadi bagian dari perubahan positif di lingkungan kampus. Diskusi, seminar, atau kampanye yang diadakan oleh organisasi dapat menjadi wadah untuk berbagi pandangan dan merumuskan solusi atas berbagai isu yang relevan dengan kehidupan mahasiswa.

Peran organisasi juga berkaitan erat dengan pengembangan karir mahasiswa. Banyak organisasi yang menawarkan kesempatan untuk magang, pelatihan, atau proyek-proyek yang dapat meningkatkan kompetensi profesional mereka. Ini tidak hanya membuat mahasiswa lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja, tetapi juga memberi mereka gambaran nyata tentang bidang pekerjaan yang diminati.

Tidak kalah penting, organisasi mahasiswa menciptakan jaringan sosial yang luas. Hubungan yang terjalin dalam keanggotaan organisasi dapat menjadi fondasi untuk koneksi masa depan dalam karir atau kehidupan pribadi. Pertukaran ide, kolaborasi, dan dukungan dari sesama anggota organisasi dapat membentuk komunitas yang memperkaya pengalaman mahasiswa selama masa studi mereka.

Tidak dapat di pungkiri, dampak negatif dari berorganisasi juga ada seperti halnya asik berkecimpung di dunia organisasi, sehingga lupa tugas akademiknya, bahkan sampai semester 14 masih menjadi mahasiswa tertua di perguruan tingginya. Hal yang seperti ini harus di pertegas kembali bahwa boleh ikut organisasi tapi jangan sampai lupa tugasnya sebagai mahasiswa pada bidang akademik.

Dalam kesimpulannya, peran organisasi bagi kalangan mahasiswa tidak hanya terbatas pada pengembangan individu, tetapi juga melibatkan kontribusi mereka dalam membangun lingkungan kampus yang dinamis dan berdaya saing. Melalui keanggotaan aktif dalam organisasi, mahasiswa tidak hanya mendapatkan keuntungan pribadi, tetapi juga menjadi agen perubahan yang berkontribusi pada kemajuan dan kesejahteraan komunitas akademis mereka. Bahkan menjadi jembatan untuk bisa memberikan ide gagasan demi kemajuan sebuah negara.

Dengan ikut organisasi lahir revolusioner muda yang siap mengabdi pada bangsa dan negeri dengan menyumbangkan hasil dari berproses pada sebuah institusi kampus, dengan meraih prestasi. Namun hari ini minat mahasiswa pada organisasi mulai minim, karena meraka beranggapan organisasi hari ini tidak bisa memberikan jaminan kehidupan, hanya berbicara persoalan intelektual dan pengembangan potensial.

Akankah organisasi mahasiswa hari ini tenggelam hanya karena material? Hal apa saja yang dilakukan untuk menjaga stabilitas organisasi hari ini?

*Penulis bernama Zainuddin. Beliau berdomisili Duko, Rubaru. Hari ini getol bergelut dalam dunia Jurnalistik.

Facebook Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here