Oleh : F. Hidayat*
Dihujan yang kemarau
Engkau beradu nasib
Butuh terik matahari
Mengeringkan badanmu
Sudah hilang musim di matamu
Lihatlah
Semenjak subuh
Tajam cinta digigil sunyi
Membasahi tubuhmu
Melukis langit pada matahari
Berubah mendung membasahi
Aku adalah tembakau sudah panen
Butuh terik matahari
*Penulis adalah Crew LPM Retorika STKIP PGRI Sumenep